Mantan pelatih Premier League, Alan Pardew mendesak FA untuk meninjau kembali aturan terkait handball. Dia ragu soal penilaian tangan yang berada di posisi tidak natural.
Pardew berkomentar setelah melihat insiden penalti di laga Chelsea vs Arsenal pekan lalu. Saat itu, bola tandukan Mykhailo Mudryk menghantam lengan Saliba.
Meski begitu, dalam tayangan ulang terlihat bahwa Saliba sebenarnya ingin menanduk bola, tapi karena lebih dahulu disentuh Mudryk, bola berbelok ke lengan Saliba
Awalnya, wasit Chris Kavanagh tidak memutuskan pelanggaran, tapi VAR mengintervensi dan merekomendasikan tinjauan ulang di monitor tepi lapangan. Pada akhirnya, wasit pun menunjuk titik putih, penalti untuk Chelsea.
Sudah pasti tidak natural
Insiden itulah yang jadi perhatian Pardew. Sebagai pelatih, dia tahu betul bagaimana duel-duel antarpemain bisa terjadi di lapangan.
Pardew tahu bahwa Saliba tidak sengaja menyentuh bola, tapi karena lengan dan tangannya berada di posisi tidak natural, wasit pun memutuskan handball.
“Saya tidak begitu suka dengan konsep tangan ada di posisi tidak natural. Sebab, akan sangat sulit menilai bagaimana posisi lengan pemain disebut tidak natural,” ujar Pardew.
“Saya sudah melatih pemain selama 30 tahun dan setiap kali mereka bertahan, ketika berduel fisik, ketika coba memblok bola, ketika hilang keseimbangan, lengan mereka akan selalu berada di posisi tidak natural.”
Memang penalti, tapi boleh ditinjau
Pardew tidak bermaksud mengatakan bahwa Chelsea tidak layak dapat penalti. Memang keputusan wasit dan VAR di pertandingan kemarin sudah tepat sesuai aturan yang sekarang.
“Saliba melompat dan berada di posisi tersebut untuk coba menanduk bola, tapi justru terkena lengannya. Baik, karena aturannya mengatakan itu penalti, saya paham dan tidak akan protes,” sambung Pardew.
“Namun, justru aturan itulah yang harus diubah. Fans tidak bodoh