PSG kembali tersingkir di Liga Champions setelah kalah 2-0 dari Bayern Munchen pada Kamis (9/3/2023). Tersingkirnya PSG musim ini menjadi sinyal bahwa mega proyek yang dijalankan oleh PSG selama satu dekade ini.
Qatar Sports Investments (QSI) telah mengeluarkan dana besar agar PSG bisa memenangkan Liga Champions. Mendatangkan para pemain top seperti Neymar dan Lionel Messi, PSG nyatanya tetap tidak mampu mencapai tujuan mereka.
Legenda Prancis, Thierry Henry menilai kekalahan dari Bayern Munchen menjadi tanda bahwa mega proyek PSG telah gagal. Henry merasa PSG bisa memilih opsi untuk mengambil talenta lokal sebagai jalan baru menjalankan klub.
“Jika itu (mengambil talenta lokal) proyeknya, mungkin para penggemar bisa melihatnya, dan itu bisa terlihat seperti sesuatu yang sangat menarik,” ujar Henry tentang solusi untuk PSG dikutip dari Fotmob.
Pertahankan Kylian Mbappe
Tersingkir di 16 besar Liga Champions tidak hanya menjadi tanda kegagalan mega proyek PSG saja. Tim asal Paris tersebut bahkan berpotensi kehilangan bintang muda mereka, Kylian Mbappe.
Pasalnya deretan pemain bintang PSG nyatanya tak mampu membawa mereka menjuarai Liga Champions. Terlebih musim ini PSG hanya bersaing di Liga Prancis setelah mereka juga tersingkir di Copa de France oleh Olympique Marseille.
“Mungkin itu (rencana talenta lokal) bisa menjadi cara untuk mempertahankan Kylian jika dia melihat bahwa mereka akan pergi ke sana. Saya pikir sekarang akan sulit untuk mempertahankannya,” terang Henry.
Mbappe memang telah menolak Real Madrid dengan perpanjangan kontrak bersama PSG. Namun Mbappe bisa saja berubah pikiran setelah rentetan kegagalannya bersama PSG. Terlebih Mbappe juga masih terluka setelah kalah di final Piala Dunia 2022 dan gagal dalam beberapa penghargaan individu.
Berjarak dengan Fans
Menurut Henry, mega proyek PSG dalam mendatangkan para pemain bintang dunia juga membuat jarak dengan fans mereka. Pasalnya kehadiran pemain tersebut menutup talenta lokal Prancis yang punya kecintaan terhadap PSG.
Sementara Henry melihat para pemain bintang tersebut tidak bermain dengan seluruh hatinya di PSG. Wajar saja hal ini mengingat separuh hati mereka masih diberikan bagi klub lama yang membesarkan nama mereka.
“Karena jika anda memberi tahu saya 20 tahun lalu Paris akan memiliki tim itu (berisi para bintang), saya akan berkata, ‘Anda bercanda, ini tidak terjadi’. Bahkan fans mereka akan berkata, ‘Tolong berikan saya kertasnya sekarang, saya akan tandatangani’.”
“Dan sekarang mereka memiliki itu, mereka tidak selalu senang karena saya pikir mereka tidak bisa berhubungan dengan tim.”
“Jadi, apakah anda kembali dan mendapatkan pemain muda Prancis dari daerah Paris karena mereka tumbuh mengidolakan klub itu?” tambah Henry.