Berita Bola – Arsenal dipastikan gagal menggapai gelar juara Premier League 2022/2023. Arsenal telah menjalani musim yang sangat berat dan manajer Mikel Arteta merasa waktunya bagi tim untuk healing.
Arsenal kalah dengan skor 1-0 saat bersua Nottingham pada pekan ke-37 Premier League, Sabtu (20/5/2023) malam WIB. Kekalahan di Stadion City Ground itu membuat harapan Arsenal menjadi juara pupus.
Arsenal tak bisa mengejar Manchester City yang berada di puncak klasemen dengan 85 poin. Saat ini, Arsenal punya 81 poin dan satu laga tersisa. Artinya, poin maksimal yang didapat hanyalah 84.
City dipastikan menjadi juara Premier League. Pasukan Pep Guardiola juara tiga musim beruntun. Sedangkan, Arsenal harus menelan kekecewaan. Yuk simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini.
Arsenal Butuh Healing!
Arsenal sebenarnya sangat kompetitif pada musim 2022/2023. Mereka berada di puncak klasemen untuk waktu yang lama. Hanya saja, pada 10 laga terakhir, The Gunners banyak meraih hasil buruk dan ini sangat berat bagi klub.
“Sekarang kami harus healing. Ini sangat menyakitkan. Saya harus menemukan cara untuk mengangkat para pemain dan kami menghadapi pekan yang berat di depan kami,” ucap Mikel Arteta.
Arsenal kalah pada dua laga terakhir di Premier League. Mereka kebobolan empat gol dan gagal membobol gawang lawan.
“Jumlah gol yang kami berikan pada lawan baru-baru ini sangat merugikan, tetapi kami tak bisa menyalahkan satu pemain. Kami harusnya lebih baik sebagai sebuah tim akan tetapi gagal,” kata Arteta.
Tanggung Jawab Arteta
Kegagalan Arsenal menjadi juara Premier League mungkin terasa menyesakkan bagi fans dan tim. Mereka cukup lama berada di puncak dan peluang juara sangat terbuka. Arteta siap bertanggung jawab atas kegagalan dan rasa kecewa tersebut.
“Ini adalah hari yang menyedihkan bagi kami. Sekarang kami harus menghadapi kenyataan, hari ini kami kebobolan dan kami tidak cukup baik untuk bangkit. Kami bisa bermain untuk tiga jam dan kami tidak akan melakukannya,” kata Arteta.
“Itu adalah tanggung jawab saya dan saya mengambilnya. Ketika itu indah, hebat, ketika tidak, itulah olahraga,” sambungnya.