Bayern Munchen meraih hasil buruk saat bertandang ke markas Manchester City pada leg pertama 8 Besar Liga Champions 2022/2023. Bermain di Stadion Etihad, Rabu (12/4/2023) dini hari WIB, Die Roten kalah dengan skor telak 3-0.
Tiga gol kemenangan Manchester City atas Bayern Munchen masing-masing diciptakan oleh Rodri, Bernardo Silva, dan Erling Haaland.
City harusnya bisa menang dengan jumlah gol lebih banyak. Hanya saja, ada Yann Sommer yang tampil luar biasa. Kiper asal Swiss tersebut membuat enam kali penyelamatan. Sommer tampil bagus walau kebobolan tiga kali.
Jika Sommer tampil apik, beberapa pemain Bayern lain justru berada dalam performa yang minor. Salah satunya Dayot Upamecano yang membuat blunder pada gol kedua City.
Dayot Upamecano
Jika Yann Sommer memberi perlindungan ekstra bagi Bayern, maka Upamecano menjadi titik terlemah di pertahanan Die Roten.
Upamecano benar-benar kesulitan berduel satu lawan satu dengan Haaland. Situasi ini sudah sering terjadi sejak mereka masih sama-sama bermain di Bundesliga. Kini, terulang pada level Liga Champions.
Upamecano membuat blunder fatal pada gol Bernardo Silva, di mana dia kehilangan penguasaan bola. Selanjutnya, Upamecano terkecoh dengan pergerakan Akanji dan membuat Haaland leluasa bikin gol ketiga City.
Alphonso Davies
Davies punya kecepatan yang luar bisa dan banyak membantu Leroy Sane menyerang. Namun, pada aspek bertahan, Davies terlihat kepayahan ketika harus berhadapan dengan Bernardo Silva.
Serangan City acap kali bermula dari area yang dijaga Davies. Gol Rodri misalnya, situasi awalnya terjadi di sisi kiri pertahanan Bayern alias tempat bermain Davies.
Pada babak kedua, sebelum diganti Joao Cancelo, Davies terlihat beberapa kali kesulitan menghadapi serangan Manuel Akanji.
Leon Goretzka
Goretzka diharapkan bisa mengimbangi para gelandang City yang punya kekuatan fisik. Namun, pemain Timnas Jerman bermain di bawah ekspektasi. Goretzka acap kali berada pada posisi yang tidak tepat.
Goretzka kesulitan untuk mengimbangi aksi Rodri di lini tengah. Goretzka tak memberi upaya blok yang cukup pada proses gol Rodri.
Harusnya, Goretzka bisa menjadi pemain ekstra ketika Bayern berada dalam tekanan. Akan tetapi, tak banyak yang diberikan Goretzka.
Serge Gnabry
Gnabry dipercaya untuk mengisi satu pos di lini depan. Padahal, di bangku cadangan, Tuchel masih punya opsi untuk memainkan Sadio Mane.
Gnabry tidak memberi banyak kontribusi untuk Bayern. Dia kemudian digantikan Thomas Muller pada menit ke-80. Sebelum diganti, tak ada aksi penting yang bisa dilakukan Gnabry.
Gnabry gagal mencatatkan satu pun shots, dribel sukses, maupun umpan kunci. Gnabry hanya 39 kali menyentuh bola, paling sedikit dibanding pemain Bayern lainnya.
Kingsley Coman
Berbeda dengan Sane yang banyak memberi ancaman, Coman seolah hilang dan minim memberi kontribusi bagi lini serang Bayern. Tak ada peluang berbahaya yang dihadirkan Coman.
Coman terlihat tidak efektif berada di sisi kanan. Coman kesulitan menghadapi tantangan dari Nathan Ake. Dari 10 upaya dribel, hanya empat yang sukses.
Coman juga tidak banyak memberi tambahan kekuatan ketika Bayern berada dalam tekanan, khususnya pada babak kedua.
Jamal Musiala
Tuchel memilih memainkan Musiala di belakang penyerang, dibanding Thomas Muller. Pada kondisi terbaik, Musiala punya kemampuan individu yang sangat istimewa.
Namun, kemampuan spesial itu tidak terlihat di Stadion Etihad. Musiala tak mampu berbuat banyak. Musiala hanya sekali melepas shots, pada menit ke-26 dan diblok Ruben Dias.
Musiala kesulitan meladeni tantangan duel-duel fisik dari Rodri dan Stones yang dimainkan sebagai gelandang.